Sang Ratu Mesir
Beberapa wanita ada yang memahat riwayat spesial yang kadang ini tidak mampu dilaksanakan oleh golongan pria. Terhitung dari mereka ialah Asiyah istri Fira'un, Ratu Mesir. Ia mengikhlaskan jiwanya mati untuk Allah, pisah dengan dunia, dan sabar dari siksaan suaminya sampai kembali ruhnya ke Si Pembuat. Bagaimana ceritanya?! Berikut beberapa cerita hidup si ratu.
Ini sebagai cerita seorang raja diktator yang paling pemerintahan pada periode itu dan tidak ada seorang raja atau pimpinan negara pada periode ini mampu menyainginya, yang Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah mengakhirkan kehancurannya dan keruntuhan bala tentaranya dengan ditenggelamkan di laut.
Salah satunya ia cari anak kecil lelaki karena mendapatkan wangsit dari dukunnya jika ada seorang anaka yang nantinya akan merusak kekuasaannya. Tetapi Allah malah mengirimi anak kecil itu ke istananya, lewat kesayangan hati si ratu, ia diasuh di istina Fir'aun, Fir'aun juga turut memiara dan mengawasinya dan memberikan harta ke ibunya sebagai imbalan atas persusuannya.
Terhitung di antranya keimanan istri Fir'aun ke Allah dan tuntunan yang diusung oleh Nabi Musa ‘alaihissalam, hingga ia disiksa dengan siksaan yang paling, dan minta ke Allah Subhanahu wa Ta'alakeselamatan dari siksa. Allah berfirman,
وَضَرَبَ اللهُ مَثَلاً لِلَّذِينَ ءَامَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِندَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
"Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpaan bagi orang-orang yang beriman, ketika itu berkata: "Ya Robbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum zhalim." (QS. At-Tahrim: 11)
Ketika Fir'aun merasakan keimanan istrinya, ia mengikatnya dengan 4 pasak di ke-2 tanganya dan ke-2 kakinya. Ini terhitung siksaan yang menyakitkan kembali pedih. Oleh karenanya, ia berdoa ke Rab-nya supaya selamat dari Fir'aun dan tindakannya dan ditolong dari golongan yang zhalim dengan mengantarnya ke arah tempat tinggal yang abadi dalam surga yang sarat dengan kepuasan.
Allah SWT memberinya pelindungan ke wainta shalihah kembali mulia itu dengan mengirimi malaikat yang menaunginya ketika ia ditinggalkan pergi oleh tentara Fir'aun yang menyiksanya. Malaikat itu melipur hatinya dengan menunjukkan tempat tinggalnya di surga saat ia disiksa.
Wanita ini sudah menunjukkan ke Fir'aun akan kehinaan si raja yang zhalim itu. Ia sudah memiliki iman ke Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai Ilah dan Rabb. Ia memungkiri ketuhananFir'aun. Andaikan ia ialah Ilah seperti pernyataannya, tentu saja istrinya tidak keluar ketaatannya, dan ia tentu dapat kembalikan istrinya supaya ikuti tekadnya. Tetapi rupanya istrinya pilih memiliki iman ke Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Berikut cerita wanita shalihah jaman dulu yang hidup dalam suatu istana raja tapi dapat menghasilkan ibrah (pelajaran) yang banyak untuk umat selanjutnya. Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallamtelah menyifati Asiyah istri Fir'aun terhitung wanita yang prima.
Dari Abu Musa al-Asy'aru r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Laki laki yang sempurna banyak jumlahnya, dan tidak ada yang sempurna dari wanita kecuali Asiyah istri Fira'un dan Maryam binti Imran. Keutamaan Asiyah diperbandingkan wanita lainnya seperti keutamaan bubur tsarid dibanding semua makanan." (HR. Bukhari, no.5418 dan Muslim, no.2431)
MUTIARA KISAH
Dari cerita di atas bisa kita petik beberapa pelajaran bernilai, salah satunya:
1. Besarnya dampak keimanan dalam hadapi siksaan dan kehinaan yang diterpakan oleh beberapa orang zhalim ke beberapa orang mukmin, hingga wanita yang halus dan hidup dalam kesenangan, ia bersabar atas siksaan untuk memperoleh keridhaan Allah dan rahmat-Nya dan surga-Nya.
2. Kebencian beberapa orang kafir ke beberapa orang memiliki iman besar sekali, di mana Fir'aun tidak mempedulikan hak untuk istrinya, bahkan juga istrinya harus rasakan pedihnya siksaannya. Fir'aun pun tidak menghargakan kekurangan seorang wanita.
3. Pengamanan Allah ke hamba-Nya yang memiliki iman ketika mereka terkena musibah, Allah mengirim ke Asiyah istri Fir'aun beberapa malaikat untuk menaunginya saat ia pada kondisi dipasak. Allah memberinya berita bahagia dengan menunjukkan sebuah rumah yang dipersiapkan di surga yang penuh kepuasan buatnya. Hal tersebut untuk ketegasan imannya.
4. Opsi beberapa hamba Allah atas kepuasan akhirat di atas kepuasan dunia sekalinya mereka mendapat ketinggian martabat, karena Asiyah ialah wanita pertama di istana kerajaan Fir'aun.
5. Keagungan kehalusan Allah, misalkan Allah berkeinginan supaya Asiyah lepas dari masalahnya, dan keruntuhan Fir'aun dan prajuritnya pasti hal tersebut tidak susah bagi-Nya, tapi Ia Maha Halus, perlambat dan tidak biarkan supaya Fir'aun ambil pelajaran.
6. Masalah Allah ke hemba-Nya untuk mengetes keimanannya, seperti firman-Nya:
"Dan di antara manusia ada orang yan gberkata: Kami beriman keapda Allah.' Maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azdab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Rabbmu, mereka pasti berkata: ‘Sesungguhnya kami adalah besertamu.' Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?" (QS. Al-Ankabut: 10)
7. Jalinan di antara mukmin dan kafir tidak mencelakakan sedikitpun jika ia pisahkan diri dari kekufuran dan tindakan beberapa orang kafir itu. Kemaksiatan orang bermaksiat tidak mencelakakan sedikitpun untuk orang yang patuh di akhiratnya, meskipun kemungkinan memadharatkan di saat orang memiliki iman ada di dunia. Istri Fir'aun tidak termadharati karena hubungan dengan Fir'aun orang yang paling kafir.
8. Kelebihan Asiyah istri Fir'aun, karena ia pilih wafat pada tangan raja, dan pilih siksaan di dunia dibanding gelimang kepuasan istana yang dia peroleh. Benar-benar firasatnya pada Nabi Musa ‘alaihissalam betul ketika Asiyah berbicara,
"Ia adalah penyejuk mata hati bagiku." (QS. Al-Qhashas: 9)
Post a Comment for "Sang Ratu Mesir"